Selasa, 16 September 2014

Éclair: Pagi Terakhir di Rusia



artikel kali ini, gue bikin karna gue lagi kurang kerjaan, banyak yang minta artikel baru tapi bingung mau nulis apaan -,- semenjak libur dibulan ramadhan, inspirasi gue perlahan ngilang. mungkin, dia belum balik dari kampungnya~

novel eclair, novel yang menyayat hati, udah gue baca berulang-ulang dan ga ada bosennya. buat yang udah baca, pasti setuju sama gue. nah buat yang belom baca, buruan deh beli, atau numpang baca di gramed hahhaha.

abis baca novel ini, gue jadi penasaran kue eclair itu seperti apa sih... akhirnya gue gugling dan gue nemu sedikit penjelasan tentang kue ini.

Sesungguhnya, gak banyak orang yang tau apa itu eclair. Seperti apa bentuknya dan apa rasanya gak banyak yang menyadari kalau kue tersebut adalah kue yang sangatlah pasaran di masa kini, termasuk Indonesia.

Eclair adalah kue kering yang berbentuk panjang, berisi krim pasta. Kalau lo tau apa itu kue sus, bisalah gue sebut Eclair ini adalah jelmaan versi panjangnya. Namun tak seperti kue sus, Eclair lebih garing untuk tekstur luarnya. Isinya bisa berupa buah kaleng, saus vla, whipped cream, atau es krim.

Eclair berasal dari abad kesembilan-belas yang menjadi salah satu ciri khas dari Prancis. Eclair pertama kali diciptakan oleh Marie-Antonin Careme, seorang koki terkenal dari Prancis, untuk royalti Prancis. ‘Eclair’ dalam bahasa Prancis sendiri berarti ‘petir’. Dinamakan demikian karena eclair selalu terlihat berkilau, terutama pertama kali dijual.

nah, ini dia wujudnya ..


gimana? udah tertarik mau baca novelnya?
ga cuma sampe disini sob, gue bakal menggoda lo biar tambah penasaran sama ni novel .


"Seandainya bisa, aku ingin terbang bersamamu dan burung-burung di atas sana. Aku ingin terus duduk bersamamu di bawah teduhnya pohon-berbagi eclair, ditemani matahari dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus menggenggam jari-jemarimu, berbagi rasa dan hangat tubuh-selamanya.

Sayangnya, gravitasi menghalangiku. Putaran bumi menambah setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa semakin menakutkan.

Aku rebah di tanah. Memejamkan mata kuat-kuat karena air mata yang menderas. "Aku masih di sini," bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku tak percaya. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti, kau benar-benar tiada?"

dan ini sedikit cerita dari gue..

I wandered lonely as a cloud
that floats on high o'er vales and hills
when all at once I saw a crowd
a host, of golden daffodils;
beside the lake, beneath the trees
fluttering and dancing in the breeze

-I Wandered Lonely as a Cloud, William Wordsworth


Bagaimana perasaanmu jika sahabat terbaikmu, yang selalu menebarkan kehangatan dan keceriaan setiap hari, selalu menularkan senyuman dan tawa, serta selalu membuatkanmu berpuluh-puluh Èclair yang manis dan lezat dengan ikhlas dan penuh cinta, tiba-tiba hanya bisa terduduk dengan pandangan kosong dan wajah pucat tak berdaya? Sanggupkah kau menyaksikan pemandangan menyakitkan itu? Sungguh, kau pasti tak akan percaya bahwa laki-laki dengan sorot mata kosong dengan pria muda yang dulu selalu penuh semangat dan keceriaan itu adalah orang yang sama.

Prisca Primasari kembali bercerita tentang negeri di luar Indonesia. gue gak tau kenapa dia memilih negeri di luar daripada negerinya sendiri. Apakah negerinya sendiri itu tak ada yang bisa ia ceritakan sampai-sampai harus mengambil dari luar? Bagi gue, ini sangatlah asing, termasuk meriset fakta-fakta. Meski fiksi, fakta tetap acuan dalam menuliskan cerita.

Bermula dari satu kota di Rusia yang bernama St. Petersburg, Prisca memulai tokoh Ekaterina Fyodorovna dan Sergei Valentinich yang akan melangsungkan pernikahan dua minggu lagi. Permasalahan yang terjadi adalah Stephanych menjadi penghalang pernikahan mereka. Stepanych yang sakit keras ingin berjumpa dengan teman-temannya dahulu. Sergei ingin menunda pernikahan mereka, tetapi Katya memaksa akan melangsungkannya. Katya akan mencari dua teman mereka yang hilang, Kay dan Lhiver.

Singkat cerita, Katya berangkat menuju New York untuk menemui Kay. Masalah runyam karena Kay yang seorang fotografer terlibat di dalam sebuah kasus pembunuhan Tantiana Andreyeva, seorang patissier terkenal. Membawa Kay ke Rusia untuk menemui Stephanych bukanlah hal yang mudah. Ia harus berurusan dengan pihak kepolisian, seluruh pegawai toko pisau garnish di kota itu, dan para pelanggannya.

Setelah masalah selesai, Katya menuju ke Surabaya. Tugasnya belum selesai. Ia harus meluluhkan hati Lhiver. Sayang, lagi-lagi bukanlah perkara yang mudah. Sergei, Katya, Kay, Lhiver, dan Stephancy memiliki tragedi yang tidak bisa terlupakan. Lhiver sudah menganggap persahabatan mereka berakhir sejak Aoife, anak angkat Lhiver, dan kedua orangtua Lhiver dan Kay meninggal.

nah, pa urusannya eclair dengan hubungan kelima orang tersebut?

gue suka dengan cara Prisca mendeskripsikan keadaan, mengelola cerita yang asing di tempat yang asing. gue suka dengan cara Prisca memberikan kejutan-kejutan sederhana, memainkan watak-watak tokohnya. gue suka dengan cara Prisca menggabungkan dua tema yang sederhana di dalam cerita yang sederhana dengan nuansa yang tak bisa dikatakan sederhana. dia cukup spektakuler untuk berperan sebagai tuhan di dalam ceritanya, mengeksekusi tokoh-tokohnya, dan menentukan kehidupan para tokoh selanjutnya.

gue suka bagaimana Katya membongkar siapa pembunuh dari Tantiana Andreyeva dengan berbagai macam motif yang tak lazim. Gue pikir gue lagi nonton sebuah film detektif di dalam kata-kata. gue suka bagaimana Katya berjuang meluluhkan hati Kay dan Lhiver agar mau kembali bersatu dengan cara yang unik. gue suka dengan misteri-misteri yang harus diungkapkan oleh Katya dan Sergei untuk menyelamatkan diri dari cengkraman musuh yang hendak membunuh mereka.

Eclair adalah latar belakang dari cerita ini. lo akan tau bagaimana caranya menyatukan sahabat-sahabat lo yang ada di mana, bagaimana cara mencintai di dalam kesejatian, dan mengelabui musuh yang paling keji sekali pun lewat eclair yang tersaji di dalamnya. Eclair seperti membuat sesuatu yang terlihat mustahil menjadi nyata. Mungkin Prisca sudah berhasil ‘menyatukan kembali beling yang pecah menjadi gelas yang utuh’.

Prisca juga sudah merawi sebuah cerita di mana persahabatan, kasih sayang, dan pesaudaraan terlihat begitu bernilai di antara segalanya. Itu yang diwujudkannya lewat Eclair.

Itulah gambaran Eclair bagi gue. Entahlah bagi lo seperti apa.



0 komentar:

Posting Komentar