Hi
guys,
Kali
ini gue mau cerita sosok malaikat dibalik go-jek yang saat ini sering
diperbincagkan dan digunakan terutama bagi kaum muda (mahasiswa/i). pertama,
gue mau kasih penjelasan dulu, apa sih go-jek itu??
GO-JEK
adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi
Ojek. GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta,
Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang,
pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.
Yang
udah pernah buka websitenya pasti udah pernah baca lah ya penjelasan diatas.
Kalian
tau ga sih siapa pemilik perusahaan go-jek ini??? Gue yakin pasti belom banyak
yang tau, kebanyakan dari kalian hanya menggunakannya saja kaaann..
Kenapa
gue bilang malaikat?? Karna beliau adalah orang yang berniat membantu
orang-orang yang tidak bisa memiliki pekerjaan dengan ikhlas (tidak memikirkan
keuntungan) terutama tukang ojek yang selama ini penghasilannya tidak memadai.
Dampak
positif yang dirasakan tidak hanya dikalangan masyarakat, tetapi juga di Indonesia.
Kenapa gue bilang Indonesia?? Karna di Indonesia tingkat pengangguran semakin
tinggi dari tahun ke tahun.
NADIEM
MAKARIM (31)
Pendiri
PT. GO-JEK INDONESIA
Adalah
sosok malaikat yang gue ceritain diatas,
Seorang entrepreneur
yang lahir tanggal 4 Juli 1984, Mengawali sekolah dasar di Jakarta, Nadiem
pernah merasakan ketatnya sistem pendidikan di sebuah SMA di Singapura.
Memasuki dunia mahasiswa, Nadiem memilih jalur sarjana di Brown University AS.
Jurusan International Relations jadi incarannya. Selama satu tahun, Nadiem
sempat mengikuti foreign exchange di London School of Economics.
Tak puas
menjadi sarjana, Nadiem pulang ke Indonesia dengan menyandang gelar MBA (Master
of Business Administration) dari Harvard Business School.
Lulus dari
Brown, Nadiem tak butuh waktu lama terjun ke dunia kerja. Berbekal ijazah yang
dimilikinya, Nadiem direkrut menjadi Management Consultant di sebuah lembaga
konsultan ternama McKinsey & Company. Di perusahaan ini, Nadiem
menghabiskan waktu 3 tahun di kantor mereka di Jakarta.
Selama
bekerja itulah, Nadiem banyak membantu berbagai perusahaan besar di berbagai
sektor mengatasi kendala-kendala bisnis mereka.
Melihat latar
belakang keluargnya, Nadiem sebetulnya bukan lahir dari kalangan pengusaha.
Ayahnya yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah berprofesi sebagai pengacara,
sementara ibu dari Pasuruan, Jawa Timur bekerja di bidang non-profit.
"Di
keluarga hanya saya yang aktif di bidang entrepreneurship," ujar Nadiem.
Kedua
orangtua selalu mendukung usahanya. Hanya ada satu syarat yang diberikan. Usaha
Nadiem harus bisa membantu masyarakat Indonesia.
"Saya
dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi ke Tanah Air, walaupun
seumur hidup lebih sering sekolah di luar negeri. Orangtua saya sangat
nasionalis, dan karena itu passion saya untuk Indonesia sangat besar,"
tambahnya.
Siapa
sangka, orang yang bisa dikatakan sangat mampu dan pintar ini MAU membuka usaha
untuk memajukan negaranya sendiri. Padahal banyak perusahaan ternama di luar
negri yang memanggilnya.
Terlahirnya Go-Jek
Menurut dia, tingkat kecelakaan pada pengguna ojek sangat kecil. Selama
menggunakan jasa ojek, ia tidak pernah mengalami kecelakaan. "Waktu
menggunakan taksi, saya dua kali kecelakaan, kendaraan pribadi tiga kali
kecelakaan, dan naik motor pribadi satu kali kecelakaan," katanya
"Ternyata lebih dari 70 persen waktu kerja tukang ojek
hanya menunggu pelanggan, ditambah kemacetan Jakarta." Kalimat itu
meluncur dari mulut Nadiem Makarim.
Ide bisnis ini
lahir tanpa sengaja. Perbincangannya dengan tukang ojek langganan membuka
cakrawala bisnis baru.
"Jika
ada layanan transpor dan delivery (pengantaran) yang cepat dan praktis, pasti
akan sangat membantu warga Jakarta," ujar Nadiem.
Lanjut Part II disini
0 komentar:
Posting Komentar