Selasa, 28 Mei 2013

Untukmu Ayah...



Ayah...

Ayah... kenapa wajahmu pucat
Dan tanganmu begitu dingin
Tak sehangat dahulu


Ayah...

Kenapa wajahmu penuh kerutan?
Lelahkah kau akan hidup ini?
Namun mengapa senyummu masih mengembang

Ayah..

Aku tahu ajal milik Allah
Tak seorangpun berhak meramalkan atau memastikan
Tapi mengapa semangatmu luruh?
Sampai sinikah akhir perjuanganmu
Mengapa menyerah sekarang?

Tidak, aku tidak terima
Ayah
Bangunlah ayah
Buka lagi matamu

Akan kupandu langkahmu seperti yang biasa kita lakukan
Ayo kita bersendu gurau lagi
Ceritakan lagi kisah lamamu
Yang selalu mengundang tawa itu

Ayah...
Mengapa tubuhmu semakin mengeras
Bukankah kau sudah berjanji
Kau akan membacakan ijab kabul untukku
Bahwa kau akan menggendong cucu pertamamu

Ayah
Bangunlah, bangkitlah
Aku tahu aku hanya manusia
Tapi sekali ini kumohon
Bangunlah dari tidurmu
Kita lanjutkan mimpimu
Dalam dasar

Kumohon ayah
Genggamlah tanganku lagi
Seperti yang kau lakukan dulu
Kita akan berlari diantara padang rerumputan lagi seperti dulu

Ayo ayah
Jangan hentikan nafasmu
Kutahu di dalam rongga tubuh itu masih ada jiwamu
Semangatmu

Kumohon Ya Allah
Berikan kami sedikit waktu lagi
Berikan beliau waktu lebih panjang
Untuk memenuhi janjinya kepadaku

Ayah, bangun...
Bangun...
Katakan kalau kau akan menepati janjimu
Akan kuberikan apapun
Jika itu bisa membuka matamu kembali
Jika itu bisa menarik nafasmu
Dan menggerakkan jemarimu

Ayah..
Kumohon...
Genggamlah tanganku
Aku berjanji
Kita akan berlari di antara padang rerumputan lagi
Seperti dulu...

Ya Allah ..
Kumohon..
Berikan kami sedikit waktu lagi
Walau seluruh waktu didunia telah habis
Dia ayahku...
Dia waliku dipernikahan nanti
Dia kakek dari cucu-cucunya nanti

Dia pelita hidupku...
Pengobar semangat kami
Aku tak ingin dia padam
Aku tak ingin dia pergi

Ya Allah,
Kumohon
Berikan kami sedikit waktu
Lagi...

Aku membuat ini di depan tempat tidurmu, diiringi deru nafasmu yang halus
Kali ini tidurlah yang nyenyak
Ayah..
Tapi berjanjilah padaku...
Bahwa kau akan membuka matamu lagi
Untuk membuktikan padaku
Bahwa esok masih ada...

0 komentar:

Posting Komentar