Senin, 17 Februari 2014

Menjamu Tamu

Seorang sahabat Anshor berpuasa, namun pada saat buka ia tdk memiliki apa2 dan hanya meminum air putih saja. Lalu pagi harinya dia berpuasa lagi, menjelang berbuka puasa ia pun tdk memiliki apa2 kecuali air putih dan ia pun berbuka hanya dgn air putih itu.

Pada hari ke 3, dia berpuasa lagi. Siang harinya dia duduk di majlis Rosululloh Saw yang pada saat itu Rosululloh sdg ada tamu. Selesai majlis, Rosululloh menawarkan kpd para sahabat, siapa diantara sahabat yang mau menjamu tamunya. Spontan saja sahabat Anshor itu menjawab: "saya ya Rosululloh..". tantangnya.

Setelah itu ia mengajak tamunya pulang kerumahnya.
Setelah sampai, dia pun menanyakan kepada istrinya:"apa ada makanan utk malm ini?".
"Ada tpi hanya utk satu org saja". jwb istrinya.
"Apa anak kita sudah makan?" tanya sahabat itu? "Belum". jawab istrinya.
Klu begitu tidurkan anak kita sebelum waktu makan. Kita berikan saja makanan itu untuk tamu kita, dan kita bersabar untuk tdk makan pada malam ini".

Nanti malam jika sudah tiba waktu makan, hidangkanlah makanan itu untuk tamu kita dan padamkanlah lampunya, siapkan piring kosong untukku, agar tamu kita menyangka kita makan bersama2 dengan dia" kata suaminya.

Malam harinya, istri sahabat anshor itupun menghidangkan makanan itu untuk tamunya sambil mendekati lampu memadamkannya dan berpura-pura membetulkan lampu nya. Saat itulah suaminya berlagak makan sampai tamunya kenyang.

Pada pagi harinya, sahabat anshor itu solat subuh bersama Rosululloh Saw, setelah salam, Beliau Saw memandang wajah sahabat Anshor itu dan berkata : "Alloh kagum atas perbuatanmu dan istrimu semalam".

Sebagian ulama' berpendapat bahwa kisah ini adalah Asbabunnuzul dri ayat :"Dan mereka lebih mengutamakan org lain atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka lebih membutuhkan. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang yang ber untung".(Q.S.Al Hasyr :9)


hendaknya kamu tidak merasa dirimu lebih baik dari orang lain. Apabila perasaan seperti itu terlintas dalam hatimu, sadarilah segera betapa kamu sudah seringkali melakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu.

0 komentar:

Posting Komentar