Dengan sangat gembira Pak Haji
lalu berengkat ke Bali mencari sayyid Walid. Setelah mencari dengan bertanya
kesana kemari, maka diketahui bahwa S.Walid beserta teman-temannya setiap hari
berada disuatu tempat di pantai Kuta.
Pak Haji pun begegas menuju
ketempat tersebut, lalu mengawasi dari jauh. Hati Pak Haji begitu girang
gembira, manakala ia melihat S.Walid benar sedang bermain bersama
teman-temannya ditempat itu. Dengan perlahan-lahan Pak Haji mendekati tempat S.Walid.
Namun apa lacur? S.Walid begitu
melihat Pak Haji ada didepannya, iapun lari dan berlari sekuat tenaga, Pak Haji
pun berlari mengejarnya. Terjadilah kejar mengejar antara mereka berdua tanpa
dimengerti oleh teman-teman S. Walid, maka mereka juga mengejar dari belakang.
Sampai beberapa saat kemudian Pak Haji dapat menangkap S.Walid, maka dirangkul
dengan sekeras-kerasnya, lalu tak ayal lagi S.Walid diciumi Pak Haji
sejadi-jadinya.
S.Walid yang tidak mengerti,
karena dikiranya Pak Haji akan menghajarnya, ia tetap berusaha melepaskan diri
dari kempitan Pak Haji. Pak Haji tidak melepaskannya, bahkan mulai menangis
seperti anak kecil. S.Walid sangat terperanjat melihatnya. Dan berkatalah Pak
Haji “Ya Habib! Maafkan dan ampuni saya, memang saya telah bersalah dan berbuat
dosa memukuli Habib dulu, tolong Habib maafkan saya, ampunkan saya!
begitulah
Pak Haji berkata berulang-ulang, sementara ia tetap tidak mau melepaskan
S.Walid dari pelukannya. Teman-teman S.Walid yang kemudian tiba disitu, menjadi
terbengong-bengong dibuatnya. Mereka memang sangat bingung menyaksikan kejadian
peristiwa itu sebab mereka tidak tahu ada masalah apa antara Pak Haji dan
temannya ini.
Sayyid Walid tadinya menyangka ia
dicari Pak Haji dan mau dipukul lagi maka ia lari ketakutan tadi. Kini ia
terperangah, mengapa pula Pak Haji minta maaf dan ampun padanya?, ia menjadi
kasihan melihat Pak Haji begitu sedih dan menangis. Pak Haji mulai dapat
mengendali diri dan emosinya, maka diajaklah S Walid ketempat yang teduh jauh
dari teman-teman S.Walid. Setelah keduanya menyendiri, mulailah Pak Haji
mengisahkan semua kejadian yang menimpanya sejak ia bertindak memukuli dan
menyakiti S.Walid dengan keras dahulu, sampai ia kehilangan mimpi bertemu Nabi
Saw, hingga akhirnya ia didatangi oleh Siti Fathimah, terus sampai ia ke Bali
mencari S.Walid dengan maksud minta ampun, maaf dan ridha dari Sayyid Walid,
begitu kisah Pak Haji.
Setelah mendengar kisah Pak Haji,
tiba-tiba Sayyid Walid yang kini jadi menangis dengan sangat sedih seolah
ditinggal mati orang tuanya.
Kedua anak manusia ini akhirnya
berpelukan, bertangis-tangisan terbawa perasaan masing-masing. Keduanya kini
saling memaafkan satu sama lain. Betapa gembiranya hati Pak Haji sekarang.
Sementara Sayyid Walid seolah menemui kesadaran baru. Kemudian hari itu juga
Sayyid Walid pamitan dari kawan-kawannya, dan mengikuti Pak Haji kembali ke
Surabaya.