Pak Haji mulai bertambah marah,
karena kadang-kadang mereka makan makanan kecil di dalam Masjid juga, sehingga
kerja Pak Haji jadi lebih repot lagi karena harus ngurusin sampah. Yang paling
menyakitkan hati Pak Haji, karena dari mulut anak-anak muada ini mulai tercium
bau minuman keras. Wah kalau begini kata Pak Haji saya tidak bisa sabar lagi.
Akahirnya anak-anak muda itu lalu diusir dan tidak diizinkan tidur di Masjid
lagi. Lebih kurang sebulanan mungkin anak-anak muda ini tidak lagi datang tidur
Masjid maka Pak Haji pun menjadi lega.
Hal itu ternyata tidak bertahan
lama karena pada suatu malam pak Haji menemui sayyid Walid dan beberapa
temannya datang tidur lagi Masjid. Pak Haji mulai bertindak keras, dan selain
memberi nasihat, beliau juga sering marah besar kepada mereka. Tindakan Pak
Haji ini ternyata ada hasilnya. Jumlah yang datang tidur di Masjid Ampel makin
sedikit, hanya tinggal 4 atau 5 orang saja.
Pada suatu hari waktu menjelang
shalat shubuh, para jama’ah yang mulai berdatangan dikejutkan oleh suara ribut
Pak Haji yang mara-marah tidak seperti biasanya, usut punya usut ternyata
anak-anak yang tidur di Masjid pada mabok dan sulit dibangunkan. Mulai hari itu
mereka diultimatum Pak Haji, tidak ada yang boleh lagi tidur diteras Masjid.
Beberapa hari memang kelihatan Masjid sepi dari anak-anak muda itu.
Tetapi beberapa hari kemudian ada
lagi yang tidur diteras Masjid, kali ini cuma S.Walid dan seorang temannya
saja, namun keadaannya sama mereka berdua ini mabuk berat. Pagi itu Pak Haji
antarkan mereka kerumah orang tuanya masing-masing. Sesudah itu Masjid sepi
lagi. Tidak terlalu lama berselang, pada suatu malam sayyid Walid yang memang
paling bandel, paling badung diantara semua temannya kedapatan tidur diteras
Masjid.
Pak Haji makin dongkol saja.
Seperti biasanya menjelang shubuh Pak Haji mulai bebenah Masjid karena sebentar
lagi adzan shubuh. Ketika pemuda sayyid Walid yang bandel ini akan dibangunkan
Pak Haji, tiba-tiba Pak Haji berteriak sambil memukul menendang tubuh sayyid
Walid, ada apa gerangan? Ternyata tempat dimana sayyid Walid tidur itu sudah
dipenuhi muntahnya seketika itu teras Masjid itu menjadi kotor dan bau apak
bekas muntahan minum keras. Tak ayal lagi Sayyid Walid disikat babak belur,
ditendang dan diusir pokoknya Pak Haji marah besar, sayyid Walid lari
terbirit-birit, Pak Haji terus mengejar dan dihajar habis-habisan. Sayyid Walid
jatuh bangun dibuatnya, pikir Pak Haji yang betul-betul sudah naik pitam itu
menghajar Walid sampai sudah hampir tidak berbentuk lagi pokoknya benjolan
disekujur muka dan badan tidak dapat dihitung banyaknya, untung saja tidak
sampai patah tulang.
Kini Masjid Ampel benar-benar
bersih dari anak-anak muda memang sudah tidak ada lagi yang berani tidur di
Masjid lagi. Apalagi sayyid Walid lewat di depan Masjid saja sudah tidak berani
lagi. Ketenangan di Masjid sudah tidak terusik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar