Beberapa bulan kemudian Pak Haji
selalu terihat termenung, wajahnya seperti orang kesusahan dan tidak bergairah.
Usut sana usut sini, akhirnya Pak
Haji berceritera mengenai kesusahannya itu. Kata Pak Haji sejak kejadian
beberapa bulan yang lalu itu, sampai sekarang kata Pak Haji saya tidak lagi
bermimpi bertemu Rasulullah Saw. ceritera Pak Haji sambil berurai air mata.
Orang yang memahami kondisi spritual Pak Haji ini, menasehatinya agar menemui
salah satu ‘Ulama Habaib dan coba konsultasi. Mendengar itu beliau tambah keras
tangisnya. Akhirnya Pak Haji bercetera dengan suara parau dan tersendat sendat
bagai anak kecil kehilangan mainan.
Kata Pak Haji setelah saya tidak
lagi bermimpi bertemu Nabi Saw, saya lebih meningkatkan amalan saya, tetapi
bahkan sekalipun sudah berhari-hari saya mengamalkan wirid dan bacaan shalawat
sepanjang malamnya, toh tidak pernah dapat bermimpi seperti dulu lagi bertemu
dengan Nabi Saw. Sampai pada suatu malam ketika saya kelelahan dan tertidur
sebentar, tiba-tiba saya merasa bertemu dan melihat seorang wanita Muslimah
yang sangat cantiknya dan belum pernah saya melihat seperti itu sebelumnya.
Tetapi wajahnya muram dan cemberut, tetapi penuh wibawa menatap saya. Lalu saya
bertanya
Sampeyan ini siapa?, wanita itu
diam saja dan menatap saya dengan tajamnya sehingga ada rasa takut yang amat
sangat dalam diri saya, Saya ulangi pertanyaan itu sampai berulang-ulang.
Akhirnya pada pertanyaan saya yang ketiga kalinya
Pak Haji: “Maaf sampeyan ini
siapa?, tiba-tiba katanya Fathimah: “Saya Fathimah binti Rasul Saw.”
Pak Haji: “Saya mohon ampun maaf
– menangis keras”
Fathimah: “Redhaku ada pada
cucuku (Sayyid Walid)”
Pak Haji: “Ampun maaf Kanjeng
Puteri Rasulullah Saw.
Fathimah: “Aku yang mengurus anak
cucuku”.
Pak Haji: “Ampun maaf Kanjeng
Puteri Rasulullah Saw.
Fathimah: “CINTAI, NASEHATI
JANGAN SAKITI mereka”
Sampai disini beliau (Siti
Fathimah) hilang dari penglihatan saya, kata Pak Haji masih dalam keadaan
menangis terisak-isak. Karena mimpi tersebut diatas sudah lewat beberapa bulan
tetapi Pak Haji itu belum juga bertemu dengan sayyid Walid. Ternyata sejak
kejadian pemukulan dan pengusiran terhadap sayyid Walid itu, Pak Haji tidak
pernah bertemu dengan sayyid Walid.
Bahkan setelah kejadian mimpinya bertemu
Siti Fathimah itu Pak Haji sudah mencari kerumah orang tuanya, dan
teman-temannya tetapi tidak ada yang tahu dimana sayyid Walid berada. Hal inilah
yang membuat susah hatinya. Pak Haji merasa sangat bersalah atas raibnya sayyid
Walid. Singkat ceritera pada suatu hari ada salah seorang teman sayyid Walid
mengabarkan kepada Pak Haji bahwa sayyid Walid selama ini bersembunyi di Pulau
Bali, dan sering kelihatan berada disekitar Pantai Kuta.
0 komentar:
Posting Komentar