Senin, 21 April 2014

Kekecewaan Sayyidatuna Fatimah Azzahro' (Part 4)

Dengan sangat gembira Pak Haji lalu berengkat ke Bali mencari sayyid Walid. Setelah mencari dengan bertanya kesana kemari, maka diketahui bahwa S.Walid beserta teman-temannya setiap hari berada disuatu tempat di pantai Kuta.

Pak Haji pun begegas menuju ketempat tersebut, lalu mengawasi dari jauh. Hati Pak Haji begitu girang gembira, manakala ia melihat S.Walid benar sedang bermain bersama teman-temannya ditempat itu. Dengan perlahan-lahan Pak Haji mendekati tempat S.Walid.

Namun apa lacur? S.Walid begitu melihat Pak Haji ada didepannya, iapun lari dan berlari sekuat tenaga, Pak Haji pun berlari mengejarnya. Terjadilah kejar mengejar antara mereka berdua tanpa dimengerti oleh teman-teman S. Walid, maka mereka juga mengejar dari belakang. Sampai beberapa saat kemudian Pak Haji dapat menangkap S.Walid, maka dirangkul dengan sekeras-kerasnya, lalu tak ayal lagi S.Walid diciumi Pak Haji sejadi-jadinya.

S.Walid yang tidak mengerti, karena dikiranya Pak Haji akan menghajarnya, ia tetap berusaha melepaskan diri dari kempitan Pak Haji. Pak Haji tidak melepaskannya, bahkan mulai menangis seperti anak kecil. S.Walid sangat terperanjat melihatnya. Dan berkatalah Pak Haji “Ya Habib! Maafkan dan ampuni saya, memang saya telah bersalah dan berbuat dosa memukuli Habib dulu, tolong Habib maafkan saya, ampunkan saya!

begitulah Pak Haji berkata berulang-ulang, sementara ia tetap tidak mau melepaskan S.Walid dari pelukannya. Teman-teman S.Walid yang kemudian tiba disitu, menjadi terbengong-bengong dibuatnya. Mereka memang sangat bingung menyaksikan kejadian peristiwa itu sebab mereka tidak tahu ada masalah apa antara Pak Haji dan temannya ini.

Sayyid Walid tadinya menyangka ia dicari Pak Haji dan mau dipukul lagi maka ia lari ketakutan tadi. Kini ia terperangah, mengapa pula Pak Haji minta maaf dan ampun padanya?, ia menjadi kasihan melihat Pak Haji begitu sedih dan menangis. Pak Haji mulai dapat mengendali diri dan emosinya, maka diajaklah S Walid ketempat yang teduh jauh dari teman-teman S.Walid. Setelah keduanya menyendiri, mulailah Pak Haji mengisahkan semua kejadian yang menimpanya sejak ia bertindak memukuli dan menyakiti S.Walid dengan keras dahulu, sampai ia kehilangan mimpi bertemu Nabi Saw, hingga akhirnya ia didatangi oleh Siti Fathimah, terus sampai ia ke Bali mencari S.Walid dengan maksud minta ampun, maaf dan ridha dari Sayyid Walid, begitu kisah Pak Haji.

Setelah mendengar kisah Pak Haji, tiba-tiba Sayyid Walid yang kini jadi menangis dengan sangat sedih seolah ditinggal mati orang tuanya.


Kedua anak manusia ini akhirnya berpelukan, bertangis-tangisan terbawa perasaan masing-masing. Keduanya kini saling memaafkan satu sama lain. Betapa gembiranya hati Pak Haji sekarang. Sementara Sayyid Walid seolah menemui kesadaran baru. Kemudian hari itu juga Sayyid Walid pamitan dari kawan-kawannya, dan mengikuti Pak Haji kembali ke Surabaya.


0 komentar:

Posting Komentar