Selasa, 30 Juli 2013

Canda Rasulullah


Dengan sedih dan perasaan khawatir, seorang nenek tua datang menghadap Rasulullah. “wahai Rasulullah, apakah diriku dapat masuk surga?” tanya nenek tua itu.
Sejenak Rasulullah diam, beliau mengerutkan keningnya. “maaf, nek, disurga tidak ada orang tua” dengan nada yang menyesal Rasulullah menjawab.
Mendengar jawaban Rasulullah, nenek tua itu menangis tersedu-sedu, seakan menyesali nasibnya sebagai orang tua.
“maksud saya bukan berarti nenek tidak akan masuk surga” sambung Rasulullah dengan cepat. “maksud Rasulullah?” tanya nenek tua.
“nenek akan masuk surga ,tetapi disana nenek akan menjadi muda lagi.” Ucap Rasulullah melegakan hati nenek itu.
Nenek tua itu tersenyum gembira. Ia membayangkan dirinya yang kelak akan menjadi muda lagi, menjadi perawan kembali disurga. Demikianlah cara Rasulullah bercanda. Namun, beliau tetap menjaga agar gurauannya dapat membahagiakan orang lain, bukan menyakitkan atau menyinggung perasaannya.
Tambahan :
Di lain saat, pada awal masa hijrah, ketika pembangunan masyarakat Madinah belum dapat memakmurkan masyarakatnya, Rasulullah didatangi seorang peminta-minta. Oleh Rasulullah, pengemis itu diberinya sedekah. Lain hari pengemis itu datang lagi, Rasulullah memberinya uang. Ketika hari berikutnya pengemis itu datang lagi, Rasulullah tidak memberinya apa-apa, melainkan sebilah kapak. Rasulullah berharap dengan kapak, pengemis itu mau bekerja keras mencari nafkah.

0 komentar:

Posting Komentar