Sebagian umat islam menjadikan hari itu sebagai hari berkabung atas kematian Sayyidina Husein ra, karena dalam hadits di atas disebutkan bahwa Rasulullah pun menangisi Sayidina Husain. Tidak cukup dengan hanya berkabung, sebagian mereka bahkan menambahkan ratapan-ratapan sambil menyakiti diri sebagai bukti keprihatinan dan kecintaan kepada Sayyidina Husein ra.
Perbuatan seperti itu tentu tidak benar. Karena Rasulullah tidak pernah menganjurkan umatnya untuk berbuat seperti itu, begitu juga halnya dengan Ahlil Bait dan para salaf, bahkan Rasulullah melarang umatnya untuk meratap dan menyakiti diri sendiri karena kematian seseorang sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Diriwayatkan dalam hadits shahih :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
“Bukanlah termasuk golonganku, orang yang memukul-mukul pipi-pipinya (karena kematian seseorang), dan merobek pakaian-pakaiannya serta menjerit sebagaimana orang-orang jahiliyah “
(Mutafaq Alaih)....Begitu juga yang diriwayatkan dari Imam Ali ketika Rasulullah wafat, beliau berkata :
ولولا أنك أمرت بالصبر ونهيت عن الجزع لأنفدنا عليك ماء الشؤون
“Seandainya Bukan karena engkau telah memerintahkan untuk bersabar dan melarang untuk berkeluh kesah, tentu kami akan habiskan sumber air mata kami “ (9)
Perhatikan bagaimana Imam Ali menahan kesedihannya meskipun mendapatkan musibah yang demikian besar dengan wafatnya Rasulullah.
0 komentar:
Posting Komentar