Pada suatu hari, ia bersama kami pulang (dari suatu tempat), manakala kami masuk ke dalam rumahnya, ia terus masuk lalu mandi, kemudian ia keluar.
Kepada kami diberikan sepinggan roti dan daging. Manakala pinggan itu ditaruh, 'Abdurrahman menangis. Aku bertanya ; 'Wahai Abu Muhammad ! Apakah gerangan yg menyebabkan anda menangis ?'
Ia berkata, "Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم telah wafat. Padahal beliau dan keluarganya belum pernah kenyang (walaupun hanya dengan) makan Roti Sya'ir (roti yg terbuat dari sya'ir kwalitasnya tidak baik). (Namun demikian), beliau tidak pernah mengisyaratkan kepada qta supaya menangguhkan yg lebih baik bagi qta"
(HR. Tirmidzi, diriwayatkan oleh Abd bin Hamid, dari Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik, dari Ibnu Abi Dzi'ib, dari Muslim bin Jundub, bersumber dari Naufal bin Ilyas Al-Hadzali)
Sahabat Anas bin Malik jg bercerita, "Sungguh pada Nabi صلى الله عليه وآله وسلم tidak pernah terhimpun padanya roti dan daging pada waktu makan pagi dan makan malam, kecuali bila bersama para tamu"
(HR. Tirmidzi, diriwayatkan oleh Abdullah bin Abdurrahman, dari 'Affan bin Muslim, dari Abban bin Yazid Al-Athar, dari Qatadah, bersumber dari Anas bin Malik)
Sayyidina Malik bin Dinar رضي الله عنـه pun bercerita, "Rasulullah tidak pernah kenyang makan roti, dan tiada pula dengan daging, kecuali dalam keadaan Dlaffaf"
Sayyidina Malik bin Dinar selanjutnya berkata, "Aku bertanya kepada seorang laki² dari pedusunan, "Apa yg dimaksud dengan Dlaffaf ?"
Ia menjawab, "Makan bersama orang banyak"
(HR. Tirmidzi, diriwayatkan oleh Qutaibah, dari Ja'far bin Sulaiman Ad-Dluba'i, bersumber dari Malik bin Dinar)
اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
("Asy-Syamailul Muhammadiyyah", Sayyidinal Imam Al-Hafidh At-Tirmidzi رضي الله عنـه)
0 komentar:
Posting Komentar