Selasa, 03 September 2013

Cerita penuh hikmah

Seorang kakek paruh baya berumur sekitar 70 tahun, matanya tak dapat melihat karna kelebihan cairan. sudah beberapa hari terakhir ia tak mampu melihat dengan jelas. Hari berganti hari, penglihatan dan pedih di mata semakin parah.
Lalu ia memutuskan untuk berkunjung ke dokter mata terdekat. Setelah berdiskusi dokter menganjurkan agar dilakukan oprasi secepatnya. Kakekpun setuju untuk dioprasi, sebab rasa sakit dimatanya tak tertahankan.

Setelah oprasi selesai, dokter mengunjungi kakek tadi, ia memberikan obat-obatan, vitamin dan tagihan biaya oprasi.

Ketika kakek melihat biaya oprasi ia menangis menderu-deru.

“jika biaya ini terlalu mahal bagi anda, kami bisa menguranginya”, ujar dokter menenangkan.

Namun kakek tadi menangis menjadi-jadi, suara tangisannya terdengar di sudut lorong bangsal.

“baiklah,mungkin kami bisa memberikan gratis untukmu”, ujar dokter menenangkan lagi.

Tetap saja kakek itu menangis, bahkan lebih nyaring suaranya.

Akhirnya dokterpun bertanya :

“kakek, apa yang membuatmu menangis?! Apa karna anda tidak mampu membayar biaya ini???”.

air mata tambah membanjiri pipi keriputnya, tampak seperti sawah banjir kala musim hujan.

“bukan itu yang membuatku menangis,aku menangisi karena Allah sudah memberiku nikmat melihat selama 70 tahun dan ia tak pernah menagih biaya untuk itu hingga saat ini”, ujar kakek melemah, menyesal, terpuruk dan menghina.


Yaa rabbb, berapa banyak nikmat dan anugerah yang kau limpahkan. Kami tak memahami nilainya kecuali di saat kami kehilangannya.

0 komentar:

Posting Komentar