Seorang kakek
paruh baya berumur sekitar 70 tahun, matanya tak dapat melihat karna kelebihan
cairan. sudah beberapa hari terakhir ia tak mampu melihat dengan jelas. Hari
berganti hari, penglihatan dan pedih di mata semakin parah.
Lalu ia
memutuskan untuk berkunjung ke dokter mata terdekat. Setelah berdiskusi dokter
menganjurkan agar dilakukan oprasi secepatnya. Kakekpun setuju untuk dioprasi,
sebab rasa sakit dimatanya tak tertahankan.
Setelah oprasi
selesai, dokter mengunjungi kakek tadi, ia memberikan obat-obatan, vitamin dan
tagihan biaya oprasi.
Ketika kakek
melihat biaya oprasi ia menangis menderu-deru.
“jika biaya ini
terlalu mahal bagi anda, kami bisa menguranginya”, ujar dokter menenangkan.
Namun kakek tadi
menangis menjadi-jadi, suara tangisannya terdengar di sudut lorong bangsal.
“baiklah,mungkin
kami bisa memberikan gratis untukmu”, ujar dokter menenangkan lagi.
Tetap saja kakek
itu menangis, bahkan lebih nyaring suaranya.
Akhirnya
dokterpun bertanya :
“kakek, apa yang
membuatmu menangis?! Apa karna anda tidak mampu membayar biaya ini???”.
air mata tambah
membanjiri pipi keriputnya, tampak seperti sawah banjir kala musim hujan.
“bukan itu yang
membuatku menangis,aku menangisi karena Allah sudah memberiku nikmat melihat
selama 70 tahun dan ia tak pernah menagih biaya untuk itu hingga saat ini”,
ujar kakek melemah, menyesal, terpuruk dan menghina.
Yaa rabbb, berapa
banyak nikmat dan anugerah yang kau limpahkan. Kami tak memahami nilainya
kecuali di saat kami kehilangannya.
0 komentar:
Posting Komentar