Hari Uhud
beberapa saat setelah kekalahan terjadi atas pasukan islam
Diantara tubuh
yang bergelimpangan. Darah merah segar mengalir dari luka-luka akibat sayatan
pedang atau tusukan panah. Wajah-wajah sahabat yang selamat terlihat kecewa dan
terluka.
Nabi Muhammad SAW
duduk dengan luka parah di dahinya sementara dua giginya tanggal akibat pukulan
seorang tentara musuh. Tiba-tiba ingatan tentang seseorang membuatnya berdiri
dan berujar lantang:
"Wahai
sahabatku sekalian! Adakah seseorang mau mencarikan untukku Sa’ad bin Robie’
masih hidupkah ia ataukah sudah tiada?"
Berdiri seorang
sahabat anshor :
"Aku akan
melakukannya untukmu, ya RosulAllah.."
Diapun segera
menelusuri tubuh-tubuh yang bergeletakan di tanah pegunungan Uhud. Bau amis
darah tercium disana sini. Dibaliknya beberapa tubuh yang tengkurap dan berusaha
mengenali wajah mereka sebab darah dan tanah yang bercampur jadi satu membuat
sebagian wajah tak mampu lagi dikenali.
Dia mendapati
Sa’ad bin Robie’ diantara mereka dan panah menancap di dadanya. Dipegangnya
pergelangan tangannya untuk merasakan denyut nadi dan dia merasakan masih ada
sisa nafas yang tersisa.
"Kawan, aku
diperintahkan RosulAllah Muhammad SAW untuk melihat keadaanmu masih hidupkah
engkau ataukah telah mati?"
Mendengar nama
Rosul disebut, mata Sa’ad mengerjap dan lirih diucapkan kata-kata ini:
"Aku akan
segera mati. Namun sampaikan salamku kepada RosulAllah katakan padanya: Semoga
Allah membalas beliau dengan sebaik-sebaik balasan yang diberikanNya untuk
seorang nabi atas kebaikan dan pengorbanan kepada umatnya."
Ditahannya rasa
sakit sambil memegang dadanya dan dengan susah payah ia berujar kembali:
"Dan
sampaikan pula salamku kepada seluruh umat ini katakan kepada mereka bahwa Sa’ad bin Robie’ berpesan: Jangan pernah
kalian biarkan sesuatu terjadi kepada RosulAllah SAW sementara kalian masih
memiliki mata yang mampu berkedip."
Dan tewaslah
Sa’ad sesudah mengucapkan kalimat itu
Sahabat anshor
itupun segera menyampaikan keadaan dan perkataan Sa’ad kepada RosulAllah.
Beliau terdiam sejenak lantas mendoakan Sa’ad:
"Ya Allah..
Sayangilah dia.. Karena dia selalu memberi nasehat dan mengajak umat kepada
kebaikan hidup dan matinya.."
#TheEnd
(Kawan.. membaca
kisah ini ada yang bergerak dihatiku, rasanya seperti dihadapkan pada sebuah
cermin dan diminta berkaca tentang kesungguhan.. Sudahkah ia ada dalam hati
kita?)
0 komentar:
Posting Komentar